Viral lirik sholawat mughrom Sholawat Nabi, sebuah amalan keagamaan dalam Islam, bukan sekadar rutinitas ibadah, melainkan pintu menuju berkah dan keberkahan. Terlibat dalam majelis sholawat Nabi bukan hanya menjadi bentuk penghormatan terhadap Rasulullah Muhammad SAW, tetapi juga merupakan sarana untuk membangun lingkungan yang penuh dengan positivitas.
Mengapa seseorang harus bersholawat? Pertama-tama, sholawat adalah ungkapan cinta kepada Nabi, mengingatkan kita pada ajaran-ajaran luhur yang beliau sampaikan kepada umat. Dengan meresapi makna sholawat, kita mendekatkan diri pada nilai-nilai moral dan spiritual yang diwariskan Rasulullah.
Bergabung dalam majelis sholawat menciptakan atmosfer yang benar-benar positif. Suasana penuh zikir dan doa menghasilkan keharmonisan dan kedamaian di antara para peserta. Keberkahan hadir dalam bentuk rasa persaudaraan yang diperkuat dan solidaritas antarumat Muslim yang semakin menguat.
Tidak hanya itu, majelis sholawat juga memberikan dampak positif secara psikologis. Suara merdu sholawat dan kekhusyukan di dalamnya membantu meredakan stres dan kecemasan. Majelis ini menjadi tempat yang tidak hanya mengakar pada nilai-nilai agama, tetapi juga memberikan ketenangan dan kebahagiaan batin.
Secara keseluruhan, bersholawat tidak hanya sebuah kewajiban keagamaan, melainkan sarana untuk mempererat hubungan dengan Allah, membangun lingkungan yang positif, dan mencapai kedamaian batin. Dengan mengikuti majelis sholawat, seseorang membangun hubungan yang lebih erat dengan sesama Muslim, menemukan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari, dan memperkaya dimensi spiritual dalam perjalanan hidupnya
Berikut ini adalah salah satu Viral lirik sholawat mughrom
مُغْرَمْ… قَلْبِيْ بِحُبَّكْ مُغْرَمْ
يَا مُصْطَفَانَا الْمُكَرَّمْ
يَا رَسُوْلَ الله
mughrom.. qolbi bihubbika mughrom
ya musthofanal mukarrom
ya rosulalloh
Tergila-gila .. Hatiku tergila-gila mencintaimu
Duhai kekasih kami termulia
Wahai Rasulullah
جَمَالَك مَافِي اثْنَيْنْ مَا شَافِتْ مِثْلُهْ عَيْنْ
أَسَرْ فُؤَادِيْ وِزَادْ وِدَادِيْ
بَدْرِ الدُّجَا يَازَيْنْ
jamalak ma fits-nain
masyafit mitsluh ‘ain
asar fuadi wizad widadi
badrid-duja ya zain
Keindahanmu tiada duanya
Insan sepertimu tak pernah dipandang mata
Kau telah menawan hatiku
Menambah volume cintaku
Duhai insan terbaik rembulan segala gulita
أَبْيَضْ حُلْوِ الْخَدِّينْ يَا وَاسِعَ الْعَيْنَينْ
أَحْلَى ابْتِسَامَهْ بِأَبْهَى عَلَامَةْ
يَا سَيِّدَ الْكَوْنَينْ
byadh hulwil-khoddin
ya wasi’al-‘ainain
ahlab-tisamah biabha ‘alamah
ya sayyidal-kaunain
Putih berseri, manis kedua pipi
Wahai insan bermata lebar indah
Termanis senyumnya
Terindah tanda kenabiannya
Duhai pemimpin dua alam
إِمْتَى حَبِيْبِيْ أَرَاكْ والقاك وافرح بنداك ؟
imta habibi arok wal-qok wafroh binadak
Duhai kekasih, bilakah aku dapat memandangmu
Berjumpa denganmu dan bahagia atas kedermawananmu
طه جد بنظرة إلي طه يا عظيم الجاه طه جد بنظرة إلي طه يا عظيم الجاه
thoha jud binadroh ilayya thoha ya ‘adhimal-jah thoha jud binadroh ilayya thoha ya ‘adhimal-jah
Duhai thoha pandanglah diriku, bermurah hatilah
Duhai thoha, wahai insan teragung kedudukannya
Duhai thoha pandanglah diriku, bermurah hatilah
Duhai thoha, wahai insan teragung kedudukannya